Terbatasnya modal dapat menghambat kemampuan mereka untuk bersaing di pasar yang kompetitif, menciptakan inovasi, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kurangnya pengalaman dalam menyusun perjanjian yang menguraikan hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam bisnis dapat menjadi potensi risiko yang serius.
Validasi yang kurang kuat dapat meningkatkan risiko kredit macet, meskipun memenuhi standar perbankan “5C of Credit.”
Pebisnis kesulitan untuk mencaari alternatif pemodalan yang terhindar dari penggunaan bunga atau riba dalam permodalan mereka dan menjalankan prinsip syariah.
Minimnya laporan progress pembiayaan dampak sering disebabkan oleh kurangnya sumber daya yang fokus pada dokumentasi penggunaan dana.
Penyampaian informasi pembiayaan/investasi dari; tahapan awal proses validasi perusahaan/usaha, selama kegiatan pembiayaan atau investasi, serta penyelesaian/penutupan dari keberjalanan pembiayaan atau investasi secara rutin (per bulan)
Menyediakan informasi detail terkait hak dan tanggung jawab dari pengelola dan pemberi dana ; hak dan tanggung jawab kedua belah pihak, jenis pekerjaan, dana yang dikelola, besaran bagi hasil, kontrak waktu, penyelesaian sengketa, dan sebagainya.
Membangun keterbukaan atas kegiatan satu sama lain, disertai cerita pengalaman, hingga informasi kebutuhan perusahaan yang dijalankan. Keterbukaan akan menghasilkan kepercayaan.
Kepercayaan dan Keadilan harus dituangkan dalam dokumen hitam diatas putih. Hal ini beguna untuk mengamankan kepercayaan dan keadilan kedua belah pihak.
Dokumen yang menyediakan informasi detail terkait gambaran penawaran pembiayaan; profil owner, profil perusahaan,surat pesanan (PO), RAB, portofolio perusahaan, dan sebagainya.
Kepercayaan dalam berbisnis perlu ditopang dengan keadilan. Perusahaan yang dibiayai tidak dapat menjamin keuntungan. Keadilan akan menghasilkan peran, khususnya besaran keuntungan ataupun kerugian yang ditanggung.